Self Healing: Cara Untuk Menyembuhkan Diri Sendiri

Image: Pinterest

Mari secara jujur kita akui. Hidup ini isinya bukan cuma haha hihi. Kadang memang kudu banget ketemu sama emosi sedih. Nangis. Kadang memang harus banget ketemu sama pengalaman traumatis. Yang setelahnya bikin aku, kamu, juga mungkin lainnya, engga bisa untuk engga down .

Sampai sini, mari kita akui. Perasaan sedih itu nyata. Dia beneran ada. Dia eksis, jadi bagian yang mau gamau harus kita lalui. Dan akhirnya aku cuma mau bilang. Sedih itu manusiawi. Wajar. Semua orang mengalaminya. Tapi yg juga harus kita pahami, sedih itu akan sembuh. Dan harus sembuh. Pertanyaannya adalah, berapa lama? Setiap orang punya masa yang beda. Tentu aja, yang jauh lebih penting bukan seberapa cepat. Tapi, sembuh itu harus benar benar totalitas.

Kita sama sama ngerti kan, setiap orang itu uniq. Sama sekali ga akan pernah bisa dibandingin. Yah gak apel to apel dong. Jalan hidup tiap orang berbeda. Dan memang udah gitu dari dulu. Ada yang bisa ngilangin pengalamam traumatisnya selama bertahun tahun. Ada yang butuh waktu bulanan. Sekali lagi, engga apa apa. Semuanya pasti akan terlewat.

Aku bikin tulisan ini setelah baca beberapa artikel tentang metode self-healing. Dan juga, yang pasti, setelah menerapkannya sendiri. Wkwkw. Dan cara-cara ini, ngena banget buat aku. Semoga kamupun begitu, ya. Hmm.. maaf kalau kamu agak terganggu dengan diksi "sembuh". Yah.. menurutku, sakit psikologis itu ga ada bedanya sama sakit badan si. Sama sama butuh penyembuhan.

Okey. Sekian prolognya.

Saat mengalami masa masa nge-down karena suatu pengalaman traumatis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Let's have a deep talk.
  • Identify 
Pertama-tama, coba identifikasi sumber kesedihanmu. Kasih space buat refleksi bareng diri sendiri. Temukan simpul masalahnya. Kita bisa lakuin ini di tempat yang sunyi. Bisa juga di tempat terbuka dengan banyak orang, kalau kita prefer dengan keramaian.
  •  Share
Ceritain ke orang-orang terdekat.  Jangan pernah dipendam. Plis. Jangan. Sedih yang terpendam akan jadi bom waktu buat diri kita sendiri. Sedih itu perlu diekspresikan. Tapi ekspresikanlah ke orang orang yang tepat. Siapa itu? Ibumu mungkin, bapak, adik, keluarga dekat, teman karib, sahabat. Siapapun, yang dipercaya. Di hadapan 'orang lain' engga papa buat terlihat biasa aja. Tapi di hadapan orang terdekat, ceritakan secara jujur bagaimana keadaan kita.
  •  Express
Ungkapkan kesedihan. Di fase ini keluarkan semua emosi sedih kita. Embrace your sadness. Nangis yang kuat, teriak dari atas bukit. Tulis pengalaman traumatis di kertas lalu bakar. Apapun itu. Ungkapkan.
  • Replay
Putar pengalaman sedih secara berulang-ulang. Bisa dengan mengingat-ingatnya, bisa juga dengan menuliskannya dalam sebuah surat, yang dikirim buat diri sendiri. Lakukan secara berulang-ulang.  Ingatan pertama, mungkin akan sakit sekali rasanya. Ingat lagi untuk yang kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh. Sampai tak terhingga. Sampai kita benar-benar terbiasa dengan pengalaman itu. Ingat, yang sedang kita lakukan bukanlah 'melupakannya', tapi menyembuhkan sakit dari pengalaman itu. 
  • Relax
Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan. Doing something funny. Olahraga dan olahrasa. Banyak bergerak akan bikin fikiran fresh. Yang sakit cukup hati aja, badan kita punya hak untuk tetap seger dan sehatt. Pergilah ke tempat-tempat yang menyenangkan buat lari pagi, atau sepedaan buat yang suka jalan-jalan pakai sepeda. Kita juga bisa pergi fitnes, yoga, senam. Apapun itu, harus bergerak. Emosi sedih kita akan tersalurkan lewat olahraga. Sedangkan untuk olahrasa, coba lakukan segala kegiatan yang bikin happy, sekaligus bisa jadi media untuk menyalurkan kesedihan kita. Ngelukis, nggambar, nulis, jalan-jalan, bertemu banyak teman-teman, apapun yang bikin perasaan jadi lebih lega. Bisa juga dengan membayangkan hal-hal menyenangkan yang pernah kita alami bersama orang-orang tersayang. Percayalah, betapa berharganya kamu bagi mereka.
  • Forgive
Engga semua hal harus berjalan sesuai keinginan kita, kan? Memaafkan berarti merelakan segala sesuatu untuk berjalan, meskipun ga sesuai rencana. Maafkan orang, keadaan, dan semua yang menyakitkan. Hari-hari ke depan masih sangat panjang. Ada banyak kejadian mengejutkan lain yang mesti kita hadapi. Mungkin itu hari-hari yang sama sakitnya, atau justru hari-hari sangat menyenangkan yang ga akan bisa kita bayangkan bahagianya. Iya.. hidup ini isinya memang kejutan-kejutan. Tersimpan rapi dengan ikatan pita abu-abu di atasnya. Kita akan membukanya satu persatu. Semua cuma perihal... waktu.
  • Accept
It's okey not to be okey. Sedih itu normal. Kita cuma perlu melewatinya. Setiap orang punya jalan yang mesti ditempuh. Ga ada satupun orang yang ga pernah sedih. Mari kita terima kesedihan ini sebagai 'proses normal' yang mesti kita lalui. Tarik nafas panjang, hembuskan. Kita akan baik-baik saja. Sekali lagi, it's okey not to be okey.

Identify, share, express, replay, relax, forgive dan accept. Everyone have their sadness. Feeling blue is okey to you, just relax, dont deny. I know its hard, painful, but dont worry to be sad, to be dissapointed. Just cry, dont deny this feeling. Dont force your self to be okey. It's okey not to be okey. Jangan menghakimi realitas dengan menolak kesedihan. Tumpahkan saja, segalanya akan berlalu. 

Be sure.. You will being strong.


Kemari Cafe, 2 Maret 2020.

Comments